A. Segmentasi Pasar
Setiap orang pasti mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berbeda tergantung pada usia, pekerjaan dan penghasilan sehingga tidak semua
orang menyukai biskuit, minuman, restoran, mobil, universitas atau film yang
sama. Tingkat kebutuhan yang berbeda ini membuat konsumen lebih menyukai atau
menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam dan setiap pembeli berpotensi
menjadi pasar yang terpisah. Untuk itu pemasar perlu mengidentifikasi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda. Setelah itu membagi atau mengelompokkan
pasar ke dalam beberapa segmen yang disebut segmentasi.
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
poduk ke dalam satuan-satuan (segmen pasar) yang bersifat homogen. Pada
hakekatnya setiap perusahaan yang menjuak barang dan jasa perlu melakukan
segmentasi pasar. Dengan membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, maka pemasar dapat memilih
salah satu kelompok (bagian) dari segmen tersebut sebagai pasar potensial yang
menjadi target atau tujuan untuk pemasaran suatu produk. Tujuan utama
segmentasi pemasaran adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial.
Manfaat segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
- Perusahaan akan segera dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan pasar yang senantiasa berubah.
- Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
- Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
- Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
- Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
1. Segmentasi dan kepuasan konsumen
Kepuasan
akan timbul jika konsumen merasakan atau menerima kualitas layanan yang
memuaskan dari pemasar atau produsen. Sangat penting bagi perusahaan dalam
melakukan strategi targeting dengan cermat, oleh karena itu perusahaan harus
berhati-hati dalam melakukan perluasan merk. Karena semakin melebarnya segmen
yang dibidik maka akan semakin menyulitkan untuk memberikan kepuasan terhadap
konsumen. Dengan kata lain perusahaan harus menciptakan produk yang berkualitas
bukan memuaskan pelanggan dengan harga produk yang murah. Jika perusahaan sudah
menetapkan satu segmen yang menjadi target pasar maka perusahaan harus berfokus
pada segmen tersebut. Apabila pelanggan sudah memiliki tingkat kepuasan yang
tinggi terhadap suatu produk maka akan tercipta tingkat loyalitas yang tinggi pula
sehingga perusahaan akan memiliki pelanggan tetap. Dan bila sudah memiliki
pelanggan tetap, perusahaan harus mempertahankan pelanggan yang ada dengan menambah
fasilitas dan kualitas produk sambil mengintip peluang untuk dapat menambah
pelanggan.
2. Segmentasi dan profitabilitas
Probabilitas
adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas perusahaan biasanya dilihat
dari laporan laba rugi perusahaan (income statement) yang menunjukkan laporan
hasil kinerja perusahaan. Dengan demikian sangat penting bagi investor untuk
menganilsa profitabilitas ini karena dana yang dihasilkan berguna untuk
menyokong pertumbuhan perusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
Berikut ini adalah cara untuk meningkatkan
profitabilitas:
- Tingkatkan efisiensi proses produksi
- Fokus pada “Core Bussines” terpenting
- Berdayakan orang-orag yang berdedikasi melalui kepemimpinan
- Pertajam kecerdasan organisasi anda
- Kompensasi yang sesuai
3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Tiga
faktor penting yang menjadi dasar dalam penggunaan strategi pemasaran adalah segmentasi, targetting, dan positioning.
Setelah pemasar membagi-bagi pasar ke dalam beberapa segmen atau kelompok
(segmentasi), maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah targetting
(pasar sasaran). Disini pemasar harus memutuskan atau memilih segmen mana yang
akan memberikan peluang terbesar bagi perusahaan, segmen itulah yang akan
menjadi targetting (pasar sasaran) bagi perusahaan dalam memasarkan produknya.
Lalu langkah terakhir yang harus dilakukan adalah positioning (penempatan).
Untuk segmen yang telah dipilih, perusahaan harus membuat suatu penawaran yang
dapat menempatkan atau memposisikan produknya dalam benak pembeli sasaran
sebagai keuntungan utama. Sebagai contoh volvo mengembangkan mobilnya dengan
memberi perhatian utama pada keselamatan, karena itu volvo memposisikan mobilnya
sebagai mobil paling aman. Perusahaan akan mencapai hasil yang lebih baik jika
mereka memilih pasar sasarannya dengan cermat serta mempersiapkan program
peemasaran yang sesuai.
Kemudian pemasar harus membagi segmentasi ke dalam
beberapa bagian yaitu:
- Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara bagian, wilayah, provinsi, kabupaten, kota atau lingkungan sekitar.
- Segmentasi Demografis, membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.
- Segmentasi Psikografis, membagi pasar menjadi berbagi kelompok berdasarkan sifat psikologis atau kepribadian, gaya hidup atau nilai.
- Segmentasi Perilaku, membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respons terhadap suatu produk.
B. Rencana Perubahan
1. Analisis Konsumen dan Kebijakan Sosial
Analisis Konsumen yaitu analisis yang digunakan untuk
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang
mengalami berbagai tahapan yaitu sebagai berikut:
- Analisis Kebutuhan, konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri atau stimulus eksternal seperti pergaulan, sesuatu yang dilihat, atau komunikasi produk dan jasa lewat media massa dll.
- Pencarian Informasi, setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk atau jasa yang bisa memenui kebutuhannya.
- Evaluasi Alternatif, konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan apa yang harus dia keluarkan.
- Keputusan Pembelian, konsumen harus memutuskan untuk membeli merk tertentu dengan harga tertentu dan warna tertentu.
- Sikap Paska Pembelian, yaitu sikap konsumen setelah membeli prduk atau setelah mengkonsumsi produk atau jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
- Penelitian dan rasionalisasi yang dilakuakn untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
- Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
- Pertimbangan Politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
2. Perubahan Struktur Pasar Konsumen
- Pasar Persaingan Sempurna yaitu jenis pasar dimana jumlah produsen sangat banyak dengan menjual produk yang sama atau sejenis dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh: beras, gandum, batubara, kentang.
- Pasar Monopolistik yaitu jenis pasar dimana jumlah produsen banyak dengan produk yang sejenis, namun konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan produsen yang lain. Contoh; makanan ringan, pulpen, buku dll.
- Pasar Oligopoli yaitu jenis persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen dalam satu wilayah area. Contoh: industri semen, industri mobil.
- Pasar Monopli yaitu jenis pasar dimana hanya ada satu produsen di dalam pasar tersebut. Contoh: windows, PLN, perusahaan kereta api (perumka).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar