Selasa, 01 April 2014

Teori-teori yang Berhubungan Dengan Penalaran (TUGAS 1)



A. Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi. Proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Penalaran sebagai sebuah kemampuan berpikir, mempunyai dua ciri yakni logis dan analitis. Logis artinya bahwa proses berpikir ini dilandasi oleh logika tertentu, sedangkan analitis mengandung arti bahwa proses berpikir ini dilakukan dengan langkah-langkah teratur seperti yang dipersyaratkan oleh logika yang dipergunakannya. Melalui proses penalaran kita dapat sampai pada kesimpulan berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarakan fakta yang relevan. Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada dan aturan tertentu.


B. Ciri-ciri penalaran:
  •  Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika.
  • Sifat analitik dari proses berpikir.

C. Macam-macam penalaran 
Dari prosesnya penalaran dibagi menjadi dua yaitu:

      1. Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.

Penalaran induktif ada 3 jenis yaitu:

      a) Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.

Macam-macam generalisasi:
  • Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
  • Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
       b) Analogi
Analogi adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan atau referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat essensial penting yang bersamaan.
     
      c) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).

       2. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Penalaran deduktif ada 5 jenis yaitu:

       a) Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Kemudian premis dapat  dibedakan menjadi dua yaitu premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat) dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
       b) Silogisme
Silogisme adalah suatu penarikan proses kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua unsur yaitu proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
    
       c) Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara langsung dan dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. 
       d) Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik yang menyuguhkan atau mengingkari.
    
       e) Term
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat di dalam suatu proposisi.

D. Salah Nalar

Salah nalar adalah kekeliruan dalam proses berfikir karena emosional, kecerobohan atau ketidaktahuan.

Macam-macam salah nalar:
  • Generalisasi yang terlalu luas
  • Kerancuan analogi
  • Kekeliruan kausalitas
  • Kesalahan relevansi
  • Pembenaran
  • Kurang memahami persoalan
  • Prestise seseorang






DAFTAR PUSTAKA:


Frianka, Hertyn. 2013. “Teori Penalaran”. Dalam http://hertynfrianka.blogspot.com/2013/03/teori-penalaran_22.html

Diyana. 2011. “Definisi Penalaran”. Dalam http://firstdiyana.blogspot.com/2011/04/definisi-penalaran.html

Nugroho, Wiji. 2012. "Logika Dalam Berpikir Ilmiah". Dalam  http://wijirocha.blogspot.com/2012/10/logika-dalam-berpikir-ilmiah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar