Jumat, 27 Desember 2013

Kelas Sosial dan Kelompok Status




A. Perbedaan antara Kelas Sosial dengan Status Sosial

Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan, karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan atau perekonomian individu.

Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibanding dengan orang yang status sosialnya rendah.

B. Pemilikan

Pemilikan adalah simbol keanggotaan kelas tidak hanya jumlah pemilikannya, tetapi sifat pilihan yang dibuat. Kepemilikan status sosial di masyarakat sangat diharapkan bagi sebagian besar masyarakat untuk bisa menaikkan tingkat kelas sosial yang ada. Tidak dipungkiri bahwa status sosial sangatlah diperlukan individu untuk dapat bergaul di masyarakat luas tanpa merasa rendah kelas sosialnya.

C. Dinamika Kelas Sosial

Berbagai bentuk kelompok sosial menjadi bukti betapa urgent manusia berkelompok untuk saling memenuhi kebutuhan hidup. Ada macam-macam latar belakang manusia membentuk kelompok sosialnya. Latar belakang ini juga menentukan bentuk kelompok sosial serta pola dinamika di dalamnya. Dinamika yang sehat dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di dalam kelompok sosial, tergantung bagaimana nilai dan norma sosial serta kontrol sosial di dalam kelompok mampu dipertahankan dan dikendalikan. Setiap kelompok sosial pasti memiliki nilai dan norma yang berlaku, karena adanya nilai dan norma tersebut maka dibutuhkan kontrol terhadap pelaksanaannya.

D. Social Mobility dan Konsekuensinya terhadap Market

Mobilitas sosial adalah suatu gerakan dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Tipe gerak sosial yaitu:

1. Gerak sosial vertikal – merupakan suatu perpindahan individu atau objek dari suatu   kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.

Gerak sosial vertikal sesuai dengan arahnya dibedakan menjadi dua yaitu:
  • Gerak sosial vertikal naik terdapat dua bentuk utama yaitu: 1) Masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. 2) Pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari   kedudukan individu-individu pembentukan kelompok tersebut.
  • Gerak sosial vertikal turun terdapat dua bentuk utama diantaranya: 1) Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. 2) Turunnya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu kesatuan.
2. Gerak sosial horizontal – merupakan suatu perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang sederajat.

E. Klasifikasi Geodemografis dan Manfaatnya Bagi Pemasar

Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup dan kebiasaan konsumsi yang sama. Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras dan jenis pekerjaan. Lingkungan demografis sangat diperhatikan oleh pemasar karena melibatkan manusia dan manusialah yang membentuk pasar. Variabel demografis terdiri atas karakteristik seperti usia, penghasilan dan etnis. Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari karakteristik demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis. Perusahaan riset pemasaran telah mengembangkan sistem klasifikasi atau clusering yang mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang berbeda.

Penetapan Sasaran Berdasarkan Geodemografis
Kata geodemografis adalah gabungan dari kata geografi dan demografi, yang secara indah mendeskripsikan targeting dalam bentuk ini. Dasar pemikiran menjadi landasan geodemographic targeting adalah bahwa orang-orang yang menetap di area yang sama, misalnya bertetangga atau dalam satu zona kode area, juga memiliki persamaan dalam demografi dan gaya hidup. Beberapa perusahaan mengembangkan layanan yang menghilangkan batas area geografis ke dalam common group atau cluster, dimana terdapat orang-orang dengan karakteristik demografis serta gaya hidup yang sama.

F. Pemasaran Untuk Pangsa Kelas Sosial

Prosedur untuk pangsa pasar mencakup langkah-langkah berikut:
  • Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk.
  • Perbandingan variabel kelas sosial untuk pemangsaan dengan variabel lain (pendapatan, siklus hidup dsb).
  • Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidientifikasi di dalam target pasar.
  • Perkemangan program pemasaran untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
Pangsa pasar kelas sosial dideskripsikan dengan dua jenis variabel yaitu:
  • Informasi profil umum
  • Informasi klasifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi memungkinkan seorang pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cocok dengan karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini akan mencakup sikap produk, strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi dan penetapan harga.
  
G. Pengenalan Kebutuhan dan Kriteria Evaluasi

Pengenalan kebutuhan merupakan langkah awal dalam proses pengambilan keputusan pembelian, diman konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhannya. Dalam proses pengenalan kebutuhan, pembeli akan menyadari bahwa sesungguhnya terdapat perbedaan antara keadaan nyata (penawaran pasar) dengan keadaan yang diinginkan (kebutuhan atau demand). Kriteria evaluasi salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada suatu produk dan menilai atribut mana yag lebih peting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk (Kotler, 2005).

Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah:

a). Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kuaitas produk, maka harga  merupakan indikator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.

b). Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian, nampaknya merek merupakan pergantian dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.

c). Negara Asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen, negara asal sering sering mencitrakan suatu produk.

d). Saliensi Kriteria Evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.  Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.

H. Proses Pencarian

Pencarian informasi adalah kegiatan seseorang yang dilakukan untuk mendapatkan informasi. Manusia akan menunjukkan perilaku pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku pencarian informasi dimulai ketika seseorang merasa bahwa ada pengetahuan yang dimilikinnya saat itu kurang dari engetahuan yang dibutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut seseorang mencari informasi dengan menggunakan berbagai sumber imformasi. Tindakan menggunakan literatur adalah suatu perilaku yang kenyataannya menggambarkan berbagai tujuan (Krikelas, 1983:5-20).

Proses pencarian informasi menurut Ellis, Cox dan Hall (1993) melalui beberapa tahap yaitu:
  • Tahap Starting atau permulaan, yaitu tahapan dimulainya kegiatan pencarian informasi.
  • Chaining atau penghubungan, yaitu tahap dimana seseorang mulai menampakkan kegiatannya dengan mengikuti rantai yang menghubungkan antara bentuk bahan acuan dengan alat penelusuran.
  • Browsing, yaitu tahap yang ditandai dengan kegiatan pencarian mulai diarahkan pada bidang yang menjadi minatnya.
  • Differentiating atau pembedaan, merupakan tahap dimana pencari informasi mulai menggunakan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk menguji kualitas dari informasi yang dibutuhkannya.
  • Monitoring atau pengawasan, yaitu suatu tahap dimana pencari informasi mulai menyiapkan diri untuk pengembangan lebih lanjut dari pencarian informasi dengan cara memberi perhatian yang lebih serius terhadap sumber-sumber tertentu.
  • Extracting atau mensarikan, yaitu suatu tahap dimana kegiatan pencarian informasi dilakukan dengan lebih sistematis melalui pengelompokkan bahan-bahan yang menjadi minatnya.
  • Verifying atau pengujian ketepatan, yaitu tahap dimana pencari informasi mengecek apakah informasi yang didapat tepat atau sesuai dengan minatnya.
  • Ending atau pengakhiran, yaitu tahap dimana pencari informasi mengakhiri proses kegiatan pencariannya pada saat berakhirnya topik yang ditulisnya.
I. Bahasa Sosial   

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terbentuknya bagian bahasa di dunia yang memilki ciri-ciri yang unik yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya. Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam bidang sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa “Sosiolingistik adalah bagian linguistik yang berhubung kaitan dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena masyarakat dan berhubung kaitan dengan bidang sain sosial tentang antropologi seperti sistem kerabat. Antropologi bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi sosial”. Fishman menyatakan bahwa sosiolinguistik memiliki komponen utama yaitu ciri-ciri bahasa dan fungsi bahasa. Fungsi bahasa yang dimaksud adalah fungsi sosial (regulatory) yaitu untuk membentuk arahan dan fungsi interpersonal yaitu menjaga hubungan baik serta fungsi imajinatif yaitu untuk menirukan alam fantasi serta fungsi emosi seperti untuk mengungkapkan suasana hati seperti marah, sedih, gembira dan apresiasi. Konteks sosial bahasa mempunyai kelas sosial (social class) yang mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta dan sebagainya.

J. Proses Pembelian

Dalam proses pembelian konsumen akan melalui sebuah proses, yaitu:
      1)  Menganalisa keinginan dan kebutuhan
      2)  Menilai beberapa sumber
      3)  Menetapkan tujuan pembelian
      4)  Mengidentifikasi alternative pembelian
      5)   Mengambil keputusan untuk membeli
      6)   Perilaku sesudah pembelian

Berikut ini adalah tahap-tahap pembelian:
  • Tahap pertama adalah kesadaran akan kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat dilakukan bila dia membeli barang tertentu dan barang tertentu tersebut tersedia di pasar.
  • Tahap kedua, seorang konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya dan juga jaminan dari perusahaan.
  • Tahap ketiga, maka seorang konsumen akan merasa suka dan butuh terhadap produk itu secara umum.
  • Tahap keempat adalah preferensi. “Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu”. Ini adalah preferensi, konsumen akan mencocokan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain.
  • Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual atau salesman dan memutuskan untuk membeli.
  • Tahapan yang terakhir yaitu yang keenam, akhirnya konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda.
K. Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial

Banyak metode sudah dikembangkan untuk mengukur dan mendeskripsikan kelas sosial. Untuk para peneliti konsumen, tujuannya biasanya adalah meghubungkan variabel terkait (dependent variabel) seperti pemakaian produk, preferensi merek, sikap, citra dan pelanggan took dengan variabel bebas (independent variabel) dari kelas sosial. Dengan penelitian ini barangkali untuk mendefinisikan pangsa pasar kelas sosial dan mengerti pola konsumsi serta pembelian dari pangsa itu.
Metode penelitian kelas sosial terdiri dari dua jenis, yaitu:

Metode Teoritis dan Keabsahan
Metode reputasi melibatkan pengajuan kepada orang-orang untuk menentukan peringkat posisi presitse orang lain. Metode reputasi dikembangkan oleh Llyod Warne, salah satu pelopor didalam studi kelas sosial di Amerika Serikat. Selanjutnya diperluas Burleigh Gardner dan rekan-rekannya di Deep South dan Midwest oleh Hollingshead, studi-studi ini juga mencakupi sosiasi atau ukuran sosisometrik yang menghitung jumlah dari sifat kontrak pribadi dari orang didalam hubungan mereka yang informal. Penelitian teoritis memberikan suatu arus data empiris dan konsep yang pokok bagi upaya kita yang sekarang menghubungkan kelas sosial dengan konsumsi.

Metode Penelitian Pemasaran
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial dengan variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terkait dari minat akan pemasaran. Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang memilki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan. Variabel yang paling sering digunakan adalah pekerjaan, pendapatan, pendidikan, ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilik barang dan afiliasi organisasi. Metode objektif dapat dibagi ke dalam metode yang berindeks tunggal dengan mengutamakan pekerjaan sebagai indikator tunggal terhadap pemilihan kelas sosial dan metode yang berindeks ganda dimana dalam menentukan kedudukan sosial seseorang dari berbagai macam variabel yang sudah disebut diatas. Metode subjektif atau pelaporan diri meminta responden untuk menilai diri sendiri berdasarkan kelas sosial.




Sumber:

http://koreanandbieberlovers.blogspot.com/2012/03/dinamika-kelompok-dan-kelas-sosial.html  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar